Rabu, 21 Januari 2015

BUBOCILS “Candu Gadget Pada Balita” #1




Minggu, 18 Januari 2015, Bubocils membuat acara parenting untuk kesekian kalinya. Acara kali ini  bertempat di LPPSLH Jl. Jati Sari Sumampir Purwokerto. Kegiatan parenting hari itu mengangkat Tema “Balita Kecanduan Gadget” bersama Narasumber Praktisi Pendidikan, Pendiri Sekolah Alam Baturraden yaitu Bunda Myra Safar.

Latar belakang tema tersebut adalah karena adanya keresahan dari orang tua terhadap anaknya (Balita) yang mulai suka memegang gadget baik itu Hp maupun Tablet. Tak sekedar memegang, Tapi baby mulai bisa mengoperasikan gadget tersebut. 

“huwhattt..Balita...kecanduan Gadget? Balita loh ya balita” begitu awal respon dari saya setelah mendapat info akan ada parenting dengan tema tersebut. Saya langsung ingat bahwa anak2 dari teman-teman saya di bubocils rata-rata adalah 0-3th, saya berpikir “anak usia segitu pegang HP/Tablet emang bisa bikin kecanduan gitu? Kali aja itu mah kaya lagi pegang mainan biasa lah macam pedang atau mobil-mobilan, terus dengan hanya memegang gadget tersebut lalu bisa di cap kecanduan gadget gitu?apa parameter candunya?” :D sah..sah..saja kan ya kalau pikiran saya bilang dan nanya gitu, hehehe. Justru dengan begitu saya jadi semangat buat ikutan, mencari jawaban yang bisa memuaskan pertanyaan saya, sehingga harapannya setelah itu bisa mendapat point of view yang baru khususnya buat saya. 

Acara hari itu dihadiri oleh 8 mahmud (mamah muda), 1 mbakmud (mbak muda) saya sendiri :D, dan ada 6 baby (Neira, Bumi, Zidan, Inara, Aya, Bagus) plus Kakak Neysa juga ikutan. Beberapa teman ada yang berhalangan hadir hari itu, Mama Uti ndak jadi ikut karena baby Raihan Sakit, Ibu’e Arum & Mukti ada acara ke SALAM di Nitiprayan, dan mama2 yang lainnya. Semoga next session bisa hadir full team yaa..*akuSiapjadiPhotographer *ehh.




Aku ceritakan beberapa point yang disampaikan bunda myra kemarin saat parenting ya 

  • Anak-Anak maupun Balita kita tidak akan Kecanduan Gadget selama kita (Orang Tua) tidak dengan sengaja menyerahkan peran pengasuhan anak-anak kita pada benda bernama “GADGET”.
  • Anak-Anak terlahir dengan potensi kecerdasannya masing-masing yang luar biasa. Mereka adalah imitator terhebat. Banyak Anak-Anak/Balita saat ini senang memegang Gadget ya karena meniru orang-orang dewasa di sekitarnya. Siapa orang dewasa yang dimaksud? Hahaaii..Ya jelas lah ya Mama & Papanya dulu baru orang lain disekitarnya. Nah, ketika anak-anak/balita kita mulai senang memegang atau menunyuk-nunyuk tablet/hp kita, jangan terlalu khawatir terlebih dahulu, jangan terlalu takut anak kita akan jadi gadget mania nantinya. Kita coba telisik dulu persepsi anak-anak kita tentang gadget yang dipegangnya. Biasanya anak-anak senang mengeksplore apa yang ditemuinya. Bisa jadi mereka memegang gadget yang ada, rasanya ya sama saja seperti mereka pas pegang-pegang boneka, kertas, pedang-pedangan, pistol-pistolan atau mobil-mobilan.Nah perlu banget sebagai orang tua kita bisa membaca apa yang ada dipikiran anak2 kita, “Whats on their mind?”.Yuk Kembali menginstall kepekaan kita dengan dunia anak-anak kita. Install kembali jiwa anak-anak yang ada pada diri setiap kita, agar dengan mudah kita memasuki dunia mereka. Kalau kata saya *biar kita sama-sama tetap menggemaskan dihadapan anak-anak kita ahahahahah.
  • Kapan sebaiknya anak-anak kita dibolehkan mengenal Gadget? Jawabannya adalah Selambat Mungkin! Apalagi jika anak-anak kita masih balita usia 0-5th, berilah mereka kesenangan-kesenangan yang lebih konkret. Karena pada usia tersebut cara berpikir mereka berada pada tahap Pra-Operasional, Perlu Stimulasi yang lebih real dan itu akan terasa lebih fun untuk mereka. Contohnya begini, “Lebih jelas mana antara mengenal Jeruk Asli dengan Jeruk yang ada di visualisasi gadget kita?” Kalau Saya jadi anak-anak, saya tentu memilih benda realnya, saya memilih menyentuh jeruk asli. Dengan jeruk asli, anak-anak kita bisa menstimulasi motorik halusnya, dalam hal menggenggam, mengupas, merasakan texture kulit dan buahnya. Anak-Anak bisa lebih jelas mengerti bentuk jeruknya, anak-anak bisa belajar menghitung dan menjumlah buah jeruknya secara langsung, tak sekedar membilang yang diawang-awang. Lalu anak-anak juga akan mengenal lebih jelas apa bau dan rasa jeruk secara nyata. Bandingkan jika anak-anak kita hanya mengenal lewat gadget saja, bisakah anak-anak kita merasakan manis, asam hingga harumnya buah jeruk?.
  • Gadget itu sifatnya searah, sedangkan ketika anak-anak kita belajar langsung, seringkali yang timbul adalah adanya pembelajaran 2 arah bahkan banyak arah. Peran Ayah & Bunda sangat sangat berarti untuk buah hati kita. Kehadiran Ayah & Bunda pada tiap proses belajar anak-anak sangat tak ternilai harganya, Kelekatan hubungan ayah, bunda dan anak-anak tak bisa digantikan oleh kehadiran seonggok benda mati bernama Gadget.
  • Berikan kesempatan pada anak-anak kita untuk mengembangkan potensi alamiahnya. Potensi Alamiah yang sudah dirancang dengan sangat serius olehNya yaitu ke 5 Panca Indera manusia yaitu Mata, Hidung, Telinga, Lidah dan kulit. Alloh memberikan manusia Tools terbaik untuk niteni atau meriset apa saja yang ia temui dalam kehidupannya. Panca Indera kita lah yang menghubungkan dunia luar dengan diri kita. Jadikanlah Alam sebagai sahabat terbaik anak-anak kita. Biarkan mereka belajar dengan caranya melihat, mendengar, membau, mengecap dan merasakan.
    Ahh..saya rindu masa kecil saya dulu, pulang sekolah langsung main layangan, disamperin teman-teman “meta..meta..main yuk”, main kasti setiap sore, main petak umpet dimalam hari, betapa menyenangkannya masa kecil kita dulu.
    Sangat berbeda jauhhhh sekali dengan anak-anak jaman sekarang. Pulang sekolah ketemunya Gadget lagi Gadget lagi. Main monopoli nyata yang seharusnya seru jika dimainkan bersama 4 orang kawan, rasanya tak bisa dibandingkan dengan main monopoli gadget yang dimainkan sendirian. Ahh masih banyak sekali yang bisa diriset nih sebenarnya tentang perbedaan anak-anak jaman dulu dengan jaman sekarang. *mari sediakan waktu untuk merisetnya :D
  • Kalau anak-anak yang sudah SD dikenalkan gadget gimana kabarnya? Kalau anak-anak SD rata-rata usianya adalah 7-12th, cara berpikir mereka sudah berada pada tahap Operasional, mereka sudah mulai bisa berpikir abstrak, bisa memahami hubungan sebab akibat, logika sudah mulai berjalan dengan baik, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Nah pada saat anak-anak kita sudah berada pada tahap tersebut, Silahkan boleh dikenalkan dengan gadget. Tapi.....ada tapinya nih...Tapinya adalah harus ada pengawasan dari kita. Ada Gadget Control dari orang tua. Beri peraturan yang jelas, misal: anak-anak boleh bermain gadget itu disaat hari libur, dengan durasi waktu setengah jam atau sejam maksimal, beritahu laman apa saja yang boleh dibuka dan dimainkan jika itu games. Berikan penjelasan alasan yang jelas dan bisa dipahami serta diterima anak kenapa si kok ada peraturan seperti itu yang harus disepakati. Gadget tak selamanya buruk, tetap ada manfaat yang bisa diambil jika kita bijak dalam memanfaatkannya. Realita menjamurnya gadget dalam kehidupan kita saat ini tak bisa kita tampik, sebab hampir disemua rumah saat ini tersedia berbagai macam jenis gadget yang memang sudah menjadi kebutuhan ayah/bundanya dalam bekerja. Maka dari itu Gadget Control dari orang tua sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan dalam pemanfaatan gadget pada anak-anak kita. Yuk Bantu anak-anak kita memanfaatkan gadget sesuai dengan kebutuhannya. Sebelum menilik kebutuhan anak-anak kita akan gadget, seyogyanya yuk kita tilik dulu kebutuhan kita yang dewasa akan gadget yang kita miliki. Saatnya memilah dan memilih pemakaian gadget dikala ingin dan dikala butuh. Contoh memakai gadget dikala butuh itu “menelpon memang pada saat benar2 butuh menelpon seseorang” atau “saat kita perlu mencari resep masakan yang akan kita pakai hari itu”. Contoh memakai gadget dikala ingin, “saat ngecheck atau stalkingin twitter/fb/Path/Ig seseorang” atau “sekedar check in foursquare ahh” wkwkwkwkwkkw.
(komen ibunya afkar : “wah neng, setelah ada baby, mba bisa mandi aja alhamdulillah” ahahahaaa...*ya gue belum pernah ngerasain ya ketawa aja ya, mbuh kuwi nek ws nglakoni hehe..semoga tetap rajin mandi :P).

Panjang bener ya tulisannya..haha..sabar bentar..Lanjutin dikit lagi ya,,?. Menurut saya update status di akun sosmed itu hak setiap orang dan ngga ada salahnya, tapi ketika sudah ada anak-anak, apa tidak sebaiknya kita pegang gadget, update statusnya ditunda sampai anak-anak sudah tidur saja, atau ketika kita bisa memberikan kegiatan buat anak-anak kita misal memberikan mereka kegiatan masak-masakan, dll. Peganglah gadget saat waktu kita free gitu bun :D. *ehh tapi apa ayahnya ngga ngiri? Lah anak-anak tidur, ehh ayahnya dianggurin :D akakakakakkkk *Sok tahu banget kalo yang terakhir ini si :P

  • Analogi pemakaian gadget sesuai kebutuhan itu seperti saat kita pakai pisau. Kapan kita pakai pisau? Saat akan memotong sayur, memotong buah, pokoknya ketika pisau itu dibutuhkan untuk memasak kan. Nah apakah ketika kita mau mandi, mau tidur, mau main kejar-kejaran atau pada saat mau ngelonin anak-anak masih butuh bawa-bawa pisau? *Think :D

Nah balik ke point anak-anak kita ya.
Apa sih yang mereka sebenarnya butuhkan saat ini?
Bergulat dengan benda real atau dengan gadget?

Gadget hanya menawarkan sedikit kelebihan yaitu anak-anak bisa belajar warna, suara, dan gambar. (visual & Audio).

Sedangkan alam, Alam memberikan banyak segi tawar yang sangat sangat lengkap. Anak-anak bisa sekali mengembangkan berbagai kebutuhan kemampuan dasarnya seperti fisik kinestetik, sensory motor, sosial emosional, komunikasi, dll.

Oia, ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa otak anak-anak yang terkena jerat candu gadget/pornografi itu bentuknya hitam rusak seperti mobil yang rusak ringsek karena tabrakan. Ngeriiiiiii 

Semua pilihan pola asuh anak-anak anda ada ditangan anda (orang tuanya), apa yang cocok diterapkan oleh orang tua lain belum tentu cocok dan pas jika diterapkan pada anak-anak anda. Sikapi semua informasi yang kita terima dengan bijak, ambil yang baik dan buang yang buruk. Semoga tulisan ini bisa manfaat untuk semua yang peduli terhadap perkembangan anak-anak.

Terimakasih banyak Bunda Myra dan Teman-Teman Bubocils, I Love you :*
Kalian semua guru terbaik yang Alloh pinjami kepada saya, agar saya semakin siap, terus semangat belajar ya ibu-ibu cantik :*.
Next event mau gali tema apa lagi nih? “Bahasa Ibu? Whats on their mind? Edu Games for Baby?” hahaha

And last but not least,

Don’t make it happen
GADGET DUMB PEOPLE –Bunda Myra-

Lots of Love
@bundameta

Bubocils

Assalamualaikum man teman, Boleh ya saya sharing tentang salah satu kegiatan yang sering saya lakukan ketika weekend tiba.
Saya banyak menghabiskan waktu di hari sabtu & minggu bersama orang-orang tercinta, keluarga dan teman-teman..Silaturahmi sana sini..*demenMainDenkAslinya ahahahahaa.
2 tahun terakhiran ini Alhamdulillah saya seperti mendapat durian runtuh..Rezeki berupa banyaknya keponakan lucu-lucu, pintar, dan menggemaskan yang lahir dari rahim teman-teman saya. Ahh..Senangnya :*
Teman-Teman yang mana? Teman-Teman yang dipertemukan lewat jalan cerita yang indah, melalui Training ESQ hingga saya bisa berteman baik juga dengan semua mas & mbak di Komunitas Semangat Donk Indonesia yang sekarang juga aktif sebagai penggiat maiyah Juguran Syafaat Purwokerto. Dari dulu hingga sekarang kami sering berkumpul dirumah kedua kami yaitu di Griya Satria Purwokerto Blok L No.22, atau sering kami sebut L22.
*hayooo...siapa yang ngga kangen L22 coba? Rumah kedua buat semua umat hahahaaa.
Persahabatan kami tak ditempuh setahun, dua tahun tapi sudah hampir 7 tahun. Bahkan didalamnya ada yang sahabatan dari TK sampai sekarang sudah menikah dan pada punya anak. Tak hanya teman perempuan yang kudapati tapi banyak juga teman laki-laki, terus asal kami pun beragam tak hanya dari Purwokerto, Banyumas dan sekitarnya, tapi ada juga yang dari Cirebon, Jakarta, Hingga Palembang...haha TOP!
Sekarang yang masih stay di Purwokerto memang tak sebanyak dulu, tapi Alhamdulillah masih tetap bisa silaturahmi tiap bulan dalam bentuk acara yang beraneka ragam, misal; saya sering bertemu arini, puput, desi, vian saat juguran, saya masih selalu menyempatkan main kerumah mb iswa atau mb defi bebek, Dan paling menyenangkan itu kalau pas ada salah satu dari kami yang menikah, biasanya kita bisa kumpul lagi full team...akkkk miss you much :*



Oia..saya sedang menanti-nanti ada undangan buat kondangan nih..ahahaha..
”opo meh kondangan ketempatku? wkwkwkwkw....” *kaburrr
Kelamaan lah ya kalau harus nungguin moment kondangan, Alhamdulillah setelah pada jadi istri trus punya anak, beberapa dari kita yang masih stay di Purwokerto masih tetap bisa nyempetin bertemu dan berkumpul tiap bulan. Bedanya dulu kalau ketemu yang dibahas seputar persahabatan, pekerjaan dan perjodohan, kalau sekarang yang dibahas soal rumah tangga & anak-anak, sehingga terbentuklah itu sekarang komunitas sekumpulan mamah muda yang rajin saling sharing dengan nama Bubocils (Ibu-Ibu Bocah Cilik).

*kalau nyeritain kalian mah ngga cukup sehari semalam saking indahnya persahabatan kita *tsah hahahahaha.
Saya janji bakalan sering cerita tentang profil dan aktivitas bubocils!
Yuk Ayah, Bunda, Mas & Mba yang disekitaran Purwokerto gabung bersama kami di komunitas bubocils Purwokerto.

Lots Of Love
@bundameta

Minggu, 11 Januari 2015

Menemani

 Menemani Dek Keyla Sekolah

 Menemani Abang Zidan Makan Sore

Keyla Hebat...berani sekolah tanpa ibu :)

Menemukan Ketepatan


Ditengah kesibukan mengutak atik schedule kegiatan fasilitator di sekolah, tiba-tiba ada suara notification dari Whatsapp di HP ku..Cethuk...!
Bu Dewi :“Siang Bu meta..masih suka ngelesin anak sekolah kah? Bisa ngelesin anak kelas 6 SD kah? Atau kalau sibuk mungkin ada rekomendasi teman yang bisa ngelesin?
Aku       :“Siang Bu..Oh iya bisa saya bantu carikan bu
---Bunda Lien lewat---
Aku :“Rumahnya dimana bu?”
Bu Dewi :“Kutasari”
---Bunda Lien lewat lagi---
Aku : “Bun lien...mau ngelesin anak sekolah ngga? Kelas 6 SD”
Bun Lien : “mau...........anak mana bun?”
Aku : “Kutasari”
Bun Lien : “Wah cepak bun sama purwosari...mau banget kalau gitu” sumringah
Aku : “Ok..Sip..Aku bagikan contact Bun Lien ke orangnya langsung ya”
Bun Lien : “Sip..makasih bunda meta”
Aku : “Sama-Sama bun” ikut senang

Mencoba Iqro..Indah sekali ya cara Alloh menunjukan kasih sayangNya, memberi Rezeki kepada setiap hambaNya dari arah yang tak pernah disangka-sangka.
Mungkin begini nih yang dirasain Mas Agus kala bercerita tentang soal rezeki rokok tengah malam. Selamat “menemukan ketepatan” hidupmu..Iqro..Niteni terus.

Lots of Love
@bundameta


Paling Enak Jadi Anak #2

Pagi ini iseng nongkrongin anak Play Group main pasir, ada Qian, Alen & Zeroun.

Aku      : “Wihh...Seru banget si main pasirnya...Bunda boleh ikut bermainkah?”
Zeroun: “Ngga boleh..Bunda lihat aja ya disini ya”
Aku      : “yahhhh...Oke deh..Bunda lihat dari sini ya..menemani sobat SUN (nama kelas play group)

--------Mengaduk & Lempar Lemparan Pasir--------
Aku kembali ngerecokin mereka

Aku      : “Eh..Eh..teman-teman mau buat apa sih?”
Alena   : “mau bikin wangan bun”

Wangan itu bahasa jawanya selokan

Aku      : “bikin wangan supaya bisa dialiri air ya mas?”
Qian     : “iya bun..wangan..kaya didekete rumahe aku be ada”
Aku      : “wihhh....Keren”
Zeroun: “iya bikin wangan tamu bun” seru Ze menimpali sambil terus menggali pasir

Mikir sejenak -----
“Wangan Tamu?”
“Oalah...Ruangan tamu keleus bang...wkwkwkwkwkwwkwk” asli ngakak

Aku      : “Abang Ze..maksud Alen & Qian tentang wangan itu selokan sayang, bukan ruang tamu”
Abang Ze nyengir sembari melempar pasir kearahku..hahaha...

#Palingenakjadianak memang
Main pasir bisa jadi gunung, bisa jadi wangan, bahkan bisa jadi roti-rotian
Makan Es krim bisa jadi kumis-kumisan ala pak raden

Roaming diantara kalian judulnya..wkwkwwkwk

Bahagianya bisa selalu dekat dengan anak-anak :*

Lots of Love
@bundameta