Minggu,
18 Januari 2015, Bubocils membuat acara parenting untuk kesekian kalinya. Acara
kali ini bertempat di LPPSLH Jl. Jati
Sari Sumampir Purwokerto. Kegiatan parenting hari itu mengangkat Tema “Balita
Kecanduan Gadget” bersama Narasumber Praktisi Pendidikan, Pendiri Sekolah Alam
Baturraden yaitu Bunda Myra Safar.
Latar
belakang tema tersebut adalah karena adanya keresahan dari orang tua terhadap anaknya (Balita) yang mulai suka memegang
gadget baik itu Hp maupun Tablet. Tak sekedar memegang, Tapi baby mulai bisa mengoperasikan
gadget tersebut.
“huwhattt..Balita...kecanduan
Gadget? Balita loh ya balita” begitu
awal respon dari saya setelah mendapat info akan ada parenting dengan tema
tersebut. Saya langsung ingat bahwa anak2 dari teman-teman saya di bubocils
rata-rata adalah 0-3th, saya berpikir “anak usia segitu pegang
HP/Tablet emang bisa bikin kecanduan gitu? Kali aja itu mah kaya lagi pegang
mainan biasa lah macam pedang atau mobil-mobilan, terus dengan hanya memegang
gadget tersebut lalu bisa di cap kecanduan gadget gitu?apa parameter candunya?”
:D sah..sah..saja kan ya kalau pikiran saya bilang dan nanya gitu, hehehe.
Justru dengan begitu saya jadi semangat buat ikutan, mencari jawaban yang bisa
memuaskan pertanyaan saya, sehingga harapannya setelah itu bisa mendapat point
of view yang baru khususnya buat saya.
Acara
hari itu dihadiri oleh 8 mahmud (mamah muda), 1 mbakmud (mbak muda) saya
sendiri :D, dan ada 6 baby (Neira, Bumi, Zidan, Inara, Aya, Bagus) plus Kakak
Neysa juga ikutan. Beberapa teman ada yang berhalangan hadir hari itu, Mama Uti
ndak jadi ikut karena baby Raihan Sakit, Ibu’e Arum & Mukti ada acara ke
SALAM di Nitiprayan, dan mama2 yang lainnya. Semoga next session bisa hadir
full team yaa..*akuSiapjadiPhotographer *ehh.
Aku
ceritakan beberapa point yang disampaikan bunda myra kemarin saat parenting ya
- Anak-Anak maupun Balita kita tidak akan Kecanduan Gadget selama kita (Orang Tua) tidak dengan sengaja menyerahkan peran pengasuhan anak-anak kita pada benda bernama “GADGET”.
- Anak-Anak terlahir dengan potensi kecerdasannya masing-masing yang luar biasa. Mereka adalah imitator terhebat. Banyak Anak-Anak/Balita saat ini senang memegang Gadget ya karena meniru orang-orang dewasa di sekitarnya. Siapa orang dewasa yang dimaksud? Hahaaii..Ya jelas lah ya Mama & Papanya dulu baru orang lain disekitarnya. Nah, ketika anak-anak/balita kita mulai senang memegang atau menunyuk-nunyuk tablet/hp kita, jangan terlalu khawatir terlebih dahulu, jangan terlalu takut anak kita akan jadi gadget mania nantinya. Kita coba telisik dulu persepsi anak-anak kita tentang gadget yang dipegangnya. Biasanya anak-anak senang mengeksplore apa yang ditemuinya. Bisa jadi mereka memegang gadget yang ada, rasanya ya sama saja seperti mereka pas pegang-pegang boneka, kertas, pedang-pedangan, pistol-pistolan atau mobil-mobilan.Nah perlu banget sebagai orang tua kita bisa membaca apa yang ada dipikiran anak2 kita, “Whats on their mind?”.Yuk Kembali menginstall kepekaan kita dengan dunia anak-anak kita. Install kembali jiwa anak-anak yang ada pada diri setiap kita, agar dengan mudah kita memasuki dunia mereka. Kalau kata saya *biar kita sama-sama tetap menggemaskan dihadapan anak-anak kita ahahahahah.
- Kapan sebaiknya anak-anak kita dibolehkan mengenal Gadget? Jawabannya adalah Selambat Mungkin! Apalagi jika anak-anak kita masih balita usia 0-5th, berilah mereka kesenangan-kesenangan yang lebih konkret. Karena pada usia tersebut cara berpikir mereka berada pada tahap Pra-Operasional, Perlu Stimulasi yang lebih real dan itu akan terasa lebih fun untuk mereka. Contohnya begini, “Lebih jelas mana antara mengenal Jeruk Asli dengan Jeruk yang ada di visualisasi gadget kita?” Kalau Saya jadi anak-anak, saya tentu memilih benda realnya, saya memilih menyentuh jeruk asli. Dengan jeruk asli, anak-anak kita bisa menstimulasi motorik halusnya, dalam hal menggenggam, mengupas, merasakan texture kulit dan buahnya. Anak-Anak bisa lebih jelas mengerti bentuk jeruknya, anak-anak bisa belajar menghitung dan menjumlah buah jeruknya secara langsung, tak sekedar membilang yang diawang-awang. Lalu anak-anak juga akan mengenal lebih jelas apa bau dan rasa jeruk secara nyata. Bandingkan jika anak-anak kita hanya mengenal lewat gadget saja, bisakah anak-anak kita merasakan manis, asam hingga harumnya buah jeruk?.
- Gadget itu sifatnya searah, sedangkan ketika anak-anak kita belajar langsung, seringkali yang timbul adalah adanya pembelajaran 2 arah bahkan banyak arah. Peran Ayah & Bunda sangat sangat berarti untuk buah hati kita. Kehadiran Ayah & Bunda pada tiap proses belajar anak-anak sangat tak ternilai harganya, Kelekatan hubungan ayah, bunda dan anak-anak tak bisa digantikan oleh kehadiran seonggok benda mati bernama Gadget.
- Berikan
kesempatan pada anak-anak kita untuk mengembangkan potensi alamiahnya. Potensi
Alamiah yang sudah dirancang dengan sangat serius olehNya yaitu ke 5 Panca
Indera manusia yaitu Mata, Hidung, Telinga, Lidah dan kulit. Alloh memberikan
manusia Tools terbaik untuk niteni atau meriset apa saja yang ia temui dalam
kehidupannya. Panca Indera kita lah yang menghubungkan dunia luar dengan diri
kita. Jadikanlah Alam sebagai sahabat terbaik anak-anak kita. Biarkan mereka
belajar dengan caranya melihat, mendengar, membau, mengecap dan merasakan. Ahh..saya rindu masa kecil saya dulu, pulang sekolah langsung main layangan, disamperin teman-teman “meta..meta..main yuk”, main kasti setiap sore, main petak umpet dimalam hari, betapa menyenangkannya masa kecil kita dulu.Sangat berbeda jauhhhh sekali dengan anak-anak jaman sekarang. Pulang sekolah ketemunya Gadget lagi Gadget lagi. Main monopoli nyata yang seharusnya seru jika dimainkan bersama 4 orang kawan, rasanya tak bisa dibandingkan dengan main monopoli gadget yang dimainkan sendirian. Ahh masih banyak sekali yang bisa diriset nih sebenarnya tentang perbedaan anak-anak jaman dulu dengan jaman sekarang. *mari sediakan waktu untuk merisetnya :D
- Kalau anak-anak yang sudah SD dikenalkan gadget gimana kabarnya? Kalau anak-anak SD rata-rata usianya adalah 7-12th, cara berpikir mereka sudah berada pada tahap Operasional, mereka sudah mulai bisa berpikir abstrak, bisa memahami hubungan sebab akibat, logika sudah mulai berjalan dengan baik, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Nah pada saat anak-anak kita sudah berada pada tahap tersebut, Silahkan boleh dikenalkan dengan gadget. Tapi.....ada tapinya nih...Tapinya adalah harus ada pengawasan dari kita. Ada Gadget Control dari orang tua. Beri peraturan yang jelas, misal: anak-anak boleh bermain gadget itu disaat hari libur, dengan durasi waktu setengah jam atau sejam maksimal, beritahu laman apa saja yang boleh dibuka dan dimainkan jika itu games. Berikan penjelasan alasan yang jelas dan bisa dipahami serta diterima anak kenapa si kok ada peraturan seperti itu yang harus disepakati. Gadget tak selamanya buruk, tetap ada manfaat yang bisa diambil jika kita bijak dalam memanfaatkannya. Realita menjamurnya gadget dalam kehidupan kita saat ini tak bisa kita tampik, sebab hampir disemua rumah saat ini tersedia berbagai macam jenis gadget yang memang sudah menjadi kebutuhan ayah/bundanya dalam bekerja. Maka dari itu Gadget Control dari orang tua sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan dalam pemanfaatan gadget pada anak-anak kita. Yuk Bantu anak-anak kita memanfaatkan gadget sesuai dengan kebutuhannya. Sebelum menilik kebutuhan anak-anak kita akan gadget, seyogyanya yuk kita tilik dulu kebutuhan kita yang dewasa akan gadget yang kita miliki. Saatnya memilah dan memilih pemakaian gadget dikala ingin dan dikala butuh. Contoh memakai gadget dikala butuh itu “menelpon memang pada saat benar2 butuh menelpon seseorang” atau “saat kita perlu mencari resep masakan yang akan kita pakai hari itu”. Contoh memakai gadget dikala ingin, “saat ngecheck atau stalkingin twitter/fb/Path/Ig seseorang” atau “sekedar check in foursquare ahh” wkwkwkwkwkkw.
(komen ibunya afkar : “wah neng, setelah ada baby,
mba bisa mandi aja alhamdulillah” ahahahaaa...*ya gue belum pernah ngerasain ya
ketawa aja ya, mbuh kuwi nek ws nglakoni hehe..semoga tetap rajin mandi :P).
Panjang bener ya tulisannya..haha..sabar
bentar..Lanjutin dikit lagi ya,,?. Menurut saya update status di akun sosmed
itu hak setiap orang dan ngga ada salahnya, tapi ketika sudah ada anak-anak,
apa tidak sebaiknya kita pegang gadget, update statusnya ditunda sampai
anak-anak sudah tidur saja, atau ketika kita bisa memberikan kegiatan buat
anak-anak kita misal memberikan mereka kegiatan masak-masakan, dll. Peganglah
gadget saat waktu kita free gitu bun :D. *ehh tapi apa ayahnya ngga ngiri? Lah
anak-anak tidur, ehh ayahnya dianggurin :D akakakakakkkk *Sok tahu banget kalo
yang terakhir ini si :P
- Analogi pemakaian gadget sesuai kebutuhan itu seperti saat kita pakai pisau. Kapan kita pakai pisau? Saat akan memotong sayur, memotong buah, pokoknya ketika pisau itu dibutuhkan untuk memasak kan. Nah apakah ketika kita mau mandi, mau tidur, mau main kejar-kejaran atau pada saat mau ngelonin anak-anak masih butuh bawa-bawa pisau? *Think :D
Nah balik ke point anak-anak kita ya.
Apa sih yang mereka sebenarnya butuhkan saat ini?
Bergulat dengan benda real atau dengan gadget?
Gadget hanya menawarkan sedikit kelebihan yaitu
anak-anak bisa belajar warna, suara, dan gambar. (visual & Audio).
Sedangkan alam, Alam memberikan banyak segi tawar yang
sangat sangat lengkap. Anak-anak bisa sekali mengembangkan berbagai kebutuhan
kemampuan dasarnya seperti fisik kinestetik, sensory motor, sosial emosional,
komunikasi, dll.
Oia, ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa
otak anak-anak yang terkena jerat candu gadget/pornografi itu bentuknya hitam
rusak seperti mobil yang rusak ringsek karena tabrakan. Ngeriiiiiii
Semua pilihan pola asuh anak-anak anda ada ditangan
anda (orang tuanya), apa yang cocok diterapkan oleh orang tua lain belum tentu
cocok dan pas jika diterapkan pada anak-anak anda. Sikapi semua informasi yang
kita terima dengan bijak, ambil yang baik dan buang yang buruk. Semoga tulisan
ini bisa manfaat untuk semua yang peduli terhadap perkembangan anak-anak.
Terimakasih banyak Bunda Myra dan Teman-Teman
Bubocils, I Love you :*
Kalian semua guru terbaik yang Alloh pinjami kepada
saya, agar saya semakin siap, terus semangat belajar ya ibu-ibu cantik :*.
Next event mau gali tema apa lagi nih? “Bahasa Ibu?
Whats on their mind? Edu Games for Baby?” hahaha
And last but not least,
Don’t make it happen
GADGET DUMB PEOPLE –Bunda Myra-
Lots of Love
@bundameta