Kamis, 16 September 2010
Ahmad Dahlan dan perjuangannya
Muhammad Darwis adalah nama kecil dari KH.Ahmad dahlan putra dari H.Abu Bakar yang lahir di Kauman,Yogyakarta tahun 1868 M/1285 H
.
Pendidikan ahmad dahlan:
Sejak kecil ia mengaji kepada ayahnya kemudian ulama-ulama yang lain,ia tidak masuk sekolah di sekolah kolonial (pemerintahan) sebab saat itu jika ada yang sekolah di sekolah kolonial maka di cap kafir.
Umur 15 tahun ia menunaikan ibadah haji sambil menimba ilmu agama dan usia 35 tahun ia naik haji untuk kedua kalinya sambil memperdalam ilmu agama islam.
Ia menyukai belajar tafsir karya Muhammad Abduh karena tafsir tersebut banyak membahas tentang perjuangan dan nasib umat islam.
Dahulu ia sempat berguru pada Muhammad Rasyid Ridla.
Ayahnya menjabat sebagai khatib masjid agung (keraton) dan setelah wafat kemudian digantikan oleh beliau.
Selain menjadi khatib beliau juga berdagang batik,keliling daerah melaksanakan tabligh mengajak agar ummat islam melaksanakan islam sebagai tuntunan rasulullah.
Pergerakan ahmad dahlan:
Ahmad dahlan belajar vberorganisasi di Budi Utomo dan belajar politik di Sarekat islam.
Setelah berdiskusi dengan Syekh Ahmad Sukarti sahabatnya,akhirnya beliau mantap untuk mendirikan Muhammadiyah dan Akhmad Sukarti mendirikan Al irsyad.
Muhammadiyah berdiri tanggal 18 November 1912 M di Kauman dan baru di sahkan oleh pemerintah kolonial pada tanggal 22 Agustus 1914 M.
Tujuan Muhammadiyah pada saat itu ialah:
• Memajukan dan menggembirakan pelajaran dan pengajaran agama islam dalam kalangan sekutu-sekutunya
• Memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama islam dalam kalangan sekutu-sekutunya
Pada saat itu ahmad dahlan tidak mendirikan Pondok Pesantren seperti lazimnya para ulama saat itu,tetapi ia mendirikan “sekolah” yang lokasinya di kota.dasar pemikirannnya saat itu ialah:
• Makin banyaknya anak-anak kaum muslimin di kota yang oleh orangtuannya di masukan ke sekolah kolonial yang tidak mengajarkan agama.
• Banyaknya anak-anak kaum muslimin dimasukkan oleh orangtuanya ke sekolah Kristen/katholik yang mengajarkan agama nasrani.
Tanggapan terhadap muhammadiyah atas kegiatanya pada waktu itu:
Kalangan tua,menuduh ahmad dahlan menyimpang dari tradisi,karena sebagai ulama tidak mendirikan pondok pesantren tapi mendirikan sekolah.
Kalangan muda,banyak yang tertarik dengan cara-cara praktis yang ditempuh oleh muhammadiyah dalam mengajar seperti:mengajar disertai menulis,materi ajarannya sederhana misalnya tentang Shodaqoh,infaq,menyantuni anak yatim atau orang-orang miskin di praktekan.
Kalangan luar,dalam encyclopedy nederlands,Dr.Benzemer tahun 1923 menyebutkan bahwa muhammadiyah adalah suatu organisasi yang bergerak dalam bidang social yang berdasarkan agama islam.Ia bersikap polemik dengan Kristen dan katholik tetapi meniru pekerjaan-pekerjaan sosialnya.
Yang menyebabkan muhammadiyah cepat berkembang pada masa itu ialah:
• Muhammadiyah sebagai organisasi social dinilai tidak anti kolonial sehingga tidak mendapat pengawasan yang ketat
• Banyak kaum muda yang tertarik belajar agama dan memasuki kursus-kursus mubaligh muhammadiyah
Sumbernya dari pelajaran kemuhammadiyahan jaman aku smp trus dapet saat study islam di kampus heheheee……
After nonton sang pencerah 15/09/2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalo nonton filemnya lebih seruuuuuuuuu
BalasHapus